Afilasi Manajemen Organisasi dan Manajemen Konflik

Materi: Manajemen Organisasi 

Pemateri: Hilmi Muhammad Tsani
(Ketua Umum PC IPM Panawuan Periode 2020-2022)

Materi: Manajemen Konflik

Pemateri: Fajri Syahidinillah
(Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik PP IPM Periode 2023-2025)

Organisasi merupakan suatu wadah yang dapat menyatukan berbagai macam individu dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi, setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami filosofi organisasi dan menyadari potensi diri agar dapat berkontribusi secara optimal.

Filosofi organisasi yang disampaikan oleh Kang Hilmi Muhammad Tsani menggambarkan bahwa organisasi bagaikan bangunan kokoh yang tentunya ditopang dengan pondasi yang kuat. Pondasi tersebut dapat diartikan sebagai pondasi yang menjadi dasar bagi berdirinya organisasi. Pondasi organisasi yang kuat dapat dibangun dengan menerapkan 2 (dua) tips umum berikut ini:

1.  Mampu membangun komunikasi dan koordinasi yang baik antar anggota. Komunikasi dan koordinasi yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam berorganisasi. Dengan komunikasi yang baik, setiap anggota dapat saling memahami dan bekerja sama dengan baik.

2.  Memiliki kontrol diri agar tidak terbawa suatu permasalahan yang bersifat individu ke dalam organisasi. Masalah pribadi yang dibawa ke dalam organisasi dapat mengganggu kinerja organisasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap anggota untuk memiliki kontrol diri agar dapat menjaga profesionalisme dalam berorganisasi.

Selain pondasi yang kuat, organisasi juga membutuhkan individu-individu yang memiliki karakter yang baik. Dalam berorganisasi, terdapat tiga karakter yang dikenal dengan sebutan Leader, Maker, dan Follower. Leader adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan orang lain. Kemudian, Maker adalah individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru dan inovatif dan Follower adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mengikuti arahan dan bekerja sama dengan baik.

Dalam berorganisasi, setiap individu harus mampu menyadari potensi diri dan mengembangkan peran bagi diri sendiri dan organisasi. Dengan menyadari 3 (tiga) tips umum dalam berorganisasi dan tidak melepas diri dari 3 (tiga) karakter tersebut, setiap individu dapat berkontribusi secara optimal dan membantu organisasi mencapai tujuannya.

Dalam pelaksanaannya, organisasi harus memiliki strategi yang siklusnya akan terus menerus berputar. Strategi tersebut dikenal dengan singkatan POACE, yaitu Planning, Organizing, Action, Controlling, dan Evaluation. Berikut merupakan penjelasan singkat strategi POACE.

1.     Planning adalah proses penyusunan rencana untuk mencapai tujuan organisasi.

2.     Organizing adalah proses penyusunan struktur organisasi dan pembagian tugas antar anggota.

3.     Action adalah proses pelaksanaan rencana yang telah disusun.

4.     Controlling adalah proses pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana.

5.     Evaluation adalah proses penilaian terhadap hasil pelaksanaan rencana.

Analisis SWOT dapat digunakan dalam mempersiapkan organisasi. Analisis SWOT adalah proses analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang akan dihadapi oleh organisasi.

Manajemen konflik dan manajemen organisasi merupakan dua bidang yang saling berkaitan. Manajemen konflik adalah proses untuk mengelola konflik agar tidak berdampak negatif terhadap organisasi. Konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan berorganisasi. Konflik dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, atau perbedaan latar belakang. Konflik yang tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu kinerja organisasi dan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi organisasi.

Manajemen organisasi adalah proses untuk mengelola organisasi agar dapat mencapai tujuannya. Hubungan antara manajemen konflik dan manajemen organisasi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: aspek tujuan; harus adanya tujuan yang sama mengenai pencapaian kinerja organisasi yang optimal, pada aspek prosesnya; bahwa manajemen organisasi dan konflik, keduanya saling berkaitan, dan pada aspek sumber dayanya; keduanya membutuhkan sumber daya yang sama, yaitu sumber daya manusia, keuangan dan informasi untuk membantu proses penyelesaian konflik dan berjalannya organisasi agar lebih baik.

Manajemen konflik yang efektif dapat membantu manajemen organisasi untuk mencapai tujuannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar anggota organisasi, meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja, serta mendorong kreativitas dan inovasi dalam organisasi.

Penyelesaian yang dapat dilakukan kita sebagai pelajar di organisasi IPM menurut kang Fajri Syahidinillah, dapat dilakukan dengan metode FIDS (FEEL – IMAGINE – DO SHARE). Metode ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah, baik masalah pribadi maupun masalah kelompok. Metode ini juga dapat membantu orang untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang efektif untuk masalah mereka. Berikut penjelasan mengenai 4 (empat) langkah pada metode ini:

1.   Pada langkah FEEL, kita diminta untuk mengidentifikasi perasaan dan emosi yang dirasakan terkait dengan masalah yang dihadapi. Hal ini penting untuk dilakukan karena perasaan dan emosi dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak.

2.   Pada langkah IMAGINE, kita dituntut untuk membayangkan solusi yang ideal untuk masalah tersebut. Langkah ini dapat membantu orang untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

3.  Langkah ketiga, DO. Kita akan melakukan penerapan solusi yang sudah dibayangkan untuk menguji dan memperbaiki permasalahan apabila diperlukan.

4.   Terakhir, SHARE. Kita melakukan sharing atau membagikan solusi tersebut dengan orang lain. Langkah ini dapat membantu kita untuk mendapatkan masukan,, dukungan dan saran dari orang lain.

Manajemen konflik yang efektif dapat membantu manajemen organisasi untuk mencapai tujuannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar anggota organisasi, meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja, serta mendorong kreativitas dan inovasi dalam organisasi. Meskipun metode FIDS adalah metode yang sederhana, namun metode ini efektif untuk menyelesaikan masalah. Metode ini dapat membantu orang untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang efektif untuk masalah pribadi maupun organisasi.


Oleh: Kelompok Mas Mansur 
(Kelompok 3)

Ketua Kelompok: Azril Ahmad Fazar (PR IPM Panawuan)

Anggota:

1. Ayudia Cempaka Gratia (PR IPM Panawuan Lebak)

2. Hafidzatul Karimah (PR IPM Welas Asih)

3. Havidz Nurhakim (PR IPM SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul)

4. Riziqia Khaerunnisa (PC IPM Garut Kota)

Komentar

Postingan Populer