Afilasi Manajemen Organisasi dan Manajemen Konflik
Materi: Manajemen Organisasi
Materi: Manajemen Konflik
Organisasi merupakan suatu wadah yang dapat menyatukan berbagai macam individu dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi, setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami filosofi organisasi dan menyadari potensi diri agar dapat berkontribusi secara optimal.
Filosofi organisasi yang disampaikan oleh Kang Hilmi Muhammad Tsani menggambarkan bahwa organisasi bagaikan bangunan kokoh yang tentunya ditopang dengan pondasi yang kuat. Pondasi tersebut dapat diartikan sebagai pondasi yang menjadi dasar bagi berdirinya organisasi. Pondasi organisasi yang kuat dapat dibangun dengan menerapkan 2 (dua) tips umum berikut ini:
1. Mampu membangun komunikasi dan koordinasi yang baik
antar anggota. Komunikasi dan koordinasi yang baik merupakan kunci keberhasilan
dalam berorganisasi. Dengan komunikasi yang baik, setiap anggota dapat saling
memahami dan bekerja sama dengan baik.
2. Memiliki kontrol diri agar tidak terbawa suatu
permasalahan yang bersifat individu ke dalam organisasi. Masalah pribadi yang
dibawa ke dalam organisasi dapat mengganggu kinerja organisasi. Oleh karena
itu, penting bagi setiap anggota untuk memiliki kontrol diri agar dapat menjaga
profesionalisme dalam berorganisasi.
Selain pondasi yang kuat, organisasi juga membutuhkan
individu-individu yang memiliki karakter yang baik. Dalam berorganisasi,
terdapat tiga karakter yang dikenal dengan sebutan Leader, Maker, dan Follower.
Leader adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan
mengarahkan orang lain. Kemudian, Maker adalah individu yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru dan inovatif dan Follower adalah
individu yang memiliki kemampuan untuk mengikuti arahan dan bekerja sama dengan
baik.
Dalam berorganisasi, setiap individu harus mampu
menyadari potensi diri dan mengembangkan peran bagi diri sendiri dan organisasi.
Dengan menyadari 3 (tiga) tips umum dalam berorganisasi dan tidak melepas diri
dari 3 (tiga) karakter tersebut, setiap individu dapat berkontribusi secara
optimal dan membantu organisasi mencapai tujuannya.
Dalam pelaksanaannya, organisasi harus memiliki
strategi yang siklusnya akan terus menerus berputar. Strategi tersebut dikenal
dengan singkatan POACE, yaitu Planning, Organizing, Action, Controlling, dan Evaluation. Berikut merupakan
penjelasan singkat strategi POACE.
1. Planning adalah
proses penyusunan rencana untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Organizing adalah
proses penyusunan struktur organisasi dan pembagian tugas antar anggota.
3. Action adalah
proses pelaksanaan rencana yang telah disusun.
4. Controlling adalah
proses pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana.
5. Evaluation adalah
proses penilaian terhadap hasil pelaksanaan rencana.
Analisis SWOT dapat digunakan dalam mempersiapkan
organisasi. Analisis SWOT adalah proses analisis yang dilakukan untuk
mengidentifikasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang akan dihadapi oleh
organisasi.
Manajemen konflik dan manajemen organisasi merupakan
dua bidang yang saling berkaitan. Manajemen konflik adalah proses untuk
mengelola konflik agar tidak berdampak negatif terhadap organisasi. Konflik
merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan berorganisasi. Konflik
dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan pendapat, perbedaan
kepentingan, atau perbedaan latar belakang. Konflik yang tidak dikelola dengan
baik dapat mengganggu kinerja organisasi dan bahkan dapat menyebabkan
disintegrasi organisasi.
Manajemen organisasi adalah proses untuk mengelola
organisasi agar dapat mencapai tujuannya. Hubungan antara manajemen konflik dan
manajemen organisasi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: aspek tujuan;
harus adanya tujuan yang sama mengenai pencapaian kinerja organisasi yang
optimal, pada aspek prosesnya; bahwa manajemen organisasi dan konflik, keduanya
saling berkaitan, dan pada aspek sumber dayanya; keduanya membutuhkan sumber
daya yang sama, yaitu sumber daya manusia, keuangan dan informasi untuk
membantu proses penyelesaian konflik dan berjalannya organisasi agar lebih
baik.
Manajemen konflik yang efektif dapat membantu manajemen
organisasi untuk mencapai tujuannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat
meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar anggota organisasi, meningkatkan
motivasi dan produktivitas kerja, serta mendorong kreativitas dan inovasi dalam
organisasi.
Penyelesaian yang dapat dilakukan kita sebagai pelajar
di organisasi IPM menurut kang Fajri Syahidinillah, dapat dilakukan dengan
metode FIDS (FEEL – IMAGINE – DO SHARE). Metode ini dapat diterapkan
untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah, baik masalah pribadi maupun masalah
kelompok. Metode ini juga dapat membantu orang untuk berpikir kreatif dan
menemukan solusi yang efektif untuk masalah mereka. Berikut penjelasan mengenai
4 (empat) langkah pada metode ini:
1. Pada langkah FEEL, kita diminta untuk
mengidentifikasi perasaan dan emosi yang dirasakan terkait dengan masalah yang
dihadapi. Hal ini penting untuk dilakukan karena perasaan dan emosi dapat
mempengaruhi cara berpikir dan bertindak.
2. Pada langkah IMAGINE, kita dituntut untuk
membayangkan solusi yang ideal untuk masalah tersebut. Langkah ini dapat
membantu orang untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang mungkin tidak
terpikirkan sebelumnya.
3. Langkah ketiga, DO. Kita akan melakukan penerapan
solusi yang sudah dibayangkan untuk menguji dan memperbaiki permasalahan
apabila diperlukan.
4. Terakhir, SHARE. Kita melakukan sharing atau
membagikan solusi tersebut dengan orang lain. Langkah ini dapat membantu kita
untuk mendapatkan masukan,, dukungan dan saran dari orang lain.
Manajemen konflik yang efektif dapat membantu manajemen organisasi untuk mencapai tujuannya. Konflik yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar anggota organisasi, meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja, serta mendorong kreativitas dan inovasi dalam organisasi. Meskipun metode FIDS adalah metode yang sederhana, namun metode ini efektif untuk menyelesaikan masalah. Metode ini dapat membantu orang untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang efektif untuk masalah pribadi maupun organisasi.
Ketua Kelompok: Azril Ahmad Fazar (PR IPM
Panawuan)
Anggota:
1. Ayudia Cempaka Gratia (PR IPM Panawuan Lebak)
2. Hafidzatul Karimah (PR IPM Welas Asih)
3. Havidz Nurhakim (PR IPM SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul)
4. Riziqia Khaerunnisa (PC IPM Garut Kota)
Komentar
Posting Komentar